Hubungan Komunikasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi
KOMUNIKASI
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dalam kehidupan bermasyarakat kita selalu berkomunikasi
untuk menjalin sebuah hubungan. Karena dengan adanya komunikasi kita akan
mengetahui tentang sesuatu hal masing-masing antara satu dengan yang lainnya.
Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau
Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita
berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang
disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya. Secara lebih
spesifik,pengertian atau definisi komunikasi dapat disimpulkan dari berbagai
istilah komunikasi berdasarkan pencetusnya..
Onong Cahyana Effendi
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku,
baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media)
Komunikasi adalah gambaran mengenai siapa, mengatakan apa,
melalui media apa, kepada siapa, dan apa efeknya.
Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai
kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang
individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada
penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili
perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol
untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari
komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap
muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan
dari sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah
menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan,
dll.
B. TUJUAN KOMUNIKASI
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi
secara spesifik sebagai berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
C. JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan
aktifitas hubungan antara manusia atau kelompok. Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi Verbal dengan
Kata-kata
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak
akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti,
karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan
sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau
terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara
dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan
intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan
hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan
(1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan
stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat
bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila
disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya
sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu
diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk
berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau
memperhatikan apa yang disampaikan.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa
kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena
ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk
berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya
jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan
kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata
juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat
sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan
seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau
simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan,
duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan
gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan
juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan
komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal
lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan
. Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti
mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan
seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan
stress.
D. UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian
pesan antar manusia, sehingga terjadinya proses komunikasi yang tersiri dari 3
unsur, yaitu :
1. Komunikator
2. Komunikan
3. Pesan itu sendiri
KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Dalam bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut
penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,
ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah
Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan
dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Istilah pemimpin, kemimpinan, dan memimpin pada mulanya
berasal dari kata dasar yang
sama "pimpin". Namun demikian ketiganya digunakan
dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu;
karenanya seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah Kepemimpinan pada dasarnya
berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki
seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan
"pemimpin".
Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi
"LEADER", yang mempunyai tugas untuk me-LEAD anggota disekitarnya.
Sedangkan makna LEAD adalah :
o Loyality, seorang pemimpin harus mampu membagnkitkan
loyalitas rekan kerjanya
memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.
o Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi
rekan-rekannya dan mewariskan
tacit knowledge pada rekan-rekannya.
o Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan
yang ada
o Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan
menegakkan kedisiplinan
dalam setiap aktivitasnya.
Dalam suatu organisasi kepemimpinan merupakan faktor yang
sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas
untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123). Sedangkan menurut Robbins
(2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk
mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah
sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk
didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka meyakinkan
yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta
merasa tidak terpaksa.
Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa
unsur pokok antara lain:
1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi
kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,
2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan
proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin, dan
3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.
Beberapa pendapat ahli mengenai Kepemimipinan :
1. Menurut John Piffner, Kepemimpinan merupakan seni dalam
mengkoordinasikan dan
mengarahkan individu atau kelompok untuk mencapai suatu
tujuan yang dikehendaki
(H. Abu Ahmadi, 1999:124-125)
2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi
tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau
beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh
arti Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin
dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281).
B. FAKTOR-FAKTOR KEPEMIMPINAN
Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian
kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan
4. Pencapaian Suatu Tujuan.
Unsur-Unsur Mendasar
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi
yang dikemukakan di atas, adalah:
1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang
lain atau kelompok.
3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
C. TIPE KEPEMIMPINAN
Ø Tipe Otokratik
Semua ilmuan yang berusaha memahami segi
kepemimpinanotokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik
dipandang sebagai karakteritik yang negatif.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik
adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan
menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a. kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama
dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian
kurang menghargai harkat dan martabat mereka
b. pengutmaan orientasi terhadap pelaksanaan dan
penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan
dan kebutuhan para bawahannya.
c. Pengabaian peranan para bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik
antara lain:
Ø Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya
Ø Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya
Ø bernada keras dalam pemberian perintah atau
instruksi
Ø menggunakan pendekatan punitif dalamhal terhadinya
penyimpangan oleh bawahan.
Ø Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan
masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu
ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan
oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau
panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin
ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Ø Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang
kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas
yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang
kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para
pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang
tersebut dikagumi.
Sumber :
28 Maret 2014 pukul 08.46
Okee makasih gan infonya... sangat membantu...