ILMU BUDAYA DASAR

ILMU BUDAYA DASAR

ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) merupakan mata kuliah yang sifatnya mengantar sehingga membahas hak-hak yang sifatnya asas dan umum saja. MKDU dibedakan lagi atas dua kelompok, yaitu yang sifatnya pendidikan dan keilmuan. Yang bersifat pendidikan dan keagamaan, penidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan. Kelompok yang ke dua kelompok yang bersifat keilmuan, seperti ilmu budaya dasar yang diberikan kepada seluruh mahasiswa.
Ilmu Budaya Dasar dalam bahasa inggris disebut basic humanities merupakan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dapat digunakan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. IBD memperoleh bahan pengetahuan humanioria, seperti filsafat, agama, seni dan sejarah.
Secara sedehana IBD adalah pengtahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan. Banyak definisi tentang kebudayaan, diantaranya para ahli sosial mengartikan konsep kebudayaan itu dalam arti yang lebih luas, yaitu seluruh total pikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar pada nalurinya , oleh karma itu hanya dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar (koentjoroningrat 1974). Kendati demikian Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu mata kuliah, tidaklah identik dengan humanities (yang disalin kedalam bahasa Indonesia menjadi pengetahuan budaya).
Menurut Koentjoingrat paling sedikit kebudayaan memiliki 3 (tiga) wujud yaitu :
  1. Wujud kebudayaan sebagai kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peaturan, dsb.
  2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktifitas kelakuan dari manusia dan masyarakat.
  3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Dari kebudayaan wujud seperti tersebut diatas, wujud pertama dan kedua yang akan banyak dipelajari dalam ilmu budaya dasar, sedangkan wujud yang ketiga lebih banyak dibicarakan dalam sejarah kebudayaan.
TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Sebagaimana dikemukakan diatas, penyajian Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat diberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Mata kuliah IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, atupun yang menyangkut dirnya sendiri.
Berpikir dari hal diatas, ujuan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi memahami.
Dapat dirinci secara lebih jelas bahwa tujuan Ilmu Budaya Dasar :
  1. Agar mahasiswa lebih peka dan tebuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
  2. Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
  3. Mengembangkan daya kritis terhadap pesoalan kemanusiaan dan daya kebudayaan.
  4. Menambah kemampuan mahasiswa untuk menggapai masalah nilai-nilai budaya dalam masyarakat Indonesian dan dunia tanpa terikat oleh disiplin mereka.
  5. Agar mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR (IBD)
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, 2 (dua) masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok tersebut ialah:
  1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities).
  2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beranekaragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing waktu dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial, dan budaya manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan. Akan tetapi juga ketidakseragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran dan perasaan, tingkah laku dan hasil kelakuannya.
Memperhatikan kedua masalah pokok yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD tersebut diatas, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian manusia sebagai objek, tetapi juga sebagai objek dalam pengkajian. Penjabaran lebih lanjut tentang kedua masalah pokok tersebut diatas diformulasikan dalam satu tema, yaitu manusia sebagai makhluk budaya kemudian tema ini dikembangkan dalam 8 (delapan) pokok bahasan, yaitu:
    1. Manusia dan cinta kasih
    2. Manusia dan keindahan
    3. Manusia dan penderitaan
    4. Manusia dan keadilan
    5. Manusia dan pandangan hidup
    6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
    7. Manusia dan kegelisahan
    8. Manusia dan harapan
Sumber :

0 komentar:

Posting Komentar